Jakarta

Mr P ‘patah’ atau fraktur penis sering kali terjadi dalam movie, tetapi bisakah berhubungan intim benar-benar mematahkan organ intim pria?

Mr P pria memang tidak memiliki tulang, tetapi hal tersebut tidak menghilangkan risiko terjadinya fraktur di bawah sana.

Meskipun bukan patah seperti yang terjadi pada tulang lainnya, fraktur penis merupakan kondisi di mana terdapat robekan pada jaringan Mr P.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Karena penis tidak memiliki tulang, penis pria yang sedang ereksi (dan hanya ereksi) dikatakan patah ketika ia mengalami robekan pada jaringan penis ketika mengalami kekuatan eksternal yang kuat yang tidak dapat ditahannya,” jelas urolog Dr Aditya Pradhan, dikutip dari Healthshots.

Faktanya, sebuah tinjauan yang dipublikasikan dalam European Medical Journal mendeskripsikan fraktur penis sebagai cedera pada lapisan fibrosa yang melindungi jaringan ereksi dan saluran tertutup untuk ereksi. Hal ini terjadi akibat trauma tumpul pada Mr P ketika ereksi berlangsung. Kondisi ini pun dapat melibatkan uretra dan jaringan yang mengelilinginya.

Lantas, bagaimana berhubungan intim dapat menyebabkan fraktur penis?

Mr P memiliki tiga saluran silinder yang dilindungi oleh lapisan fibrosa. Dari ketiga saluran ini, salah satunya adalah uretra, yang merupakan saluran untuk mengeluarkan air seni.

Dua saluran lainnya bertanggung jawab untuk ereksi yang akan membengkak seperti balon akibat peningkatan aliran darah yang disebabkan oleh gairah seksual. Dalam keadaan ini, saluran menjadi kaku dan tidak dapat menerima terlalu banyak kekuatan atau tekanan.

Jika Mr P tertekan terlalu keras selama hubungan seksual, jaringan dan saluran pada space tersebut akan pecah sehingga menyebabkan terjadinya fraktur pada Mr P.

Goyangan yang kuat pada bagian Mr P selama hubungan intim dan masturbasi juga dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini. Selain itu, mencoba melakukan penetrasi saat Mr P tidak sepenuhnya ereksi juga dapat menyebabkan cedera.

Posisi Seks yang Bisa Menyebabkan Mr P Patah

Posisi seks tertentu juga berisiko menyebabkan kondisi ini, lho. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Worldwide Journal of Impotence Analysis menemukan bahwa 41 persen partisipannya mengalami cedera Mr P saat mencoba melakukan hubungan intim dengan posisi rear-entry.

Dr Pradhan juga menyebut bahwa posisi lainnya yang membuat Mr P menekuk secara tidak wajar dan mendapat tekanan yang berlebihan juga dapat menyebabkan fraktur penis.

“Posisi apa pun yang membuat Mr P harus menekuk secara tidak wajar dapat mencederai dan dapat menyebabkan fraktur penis. Jika pasangan wanita berada di atas dan seluruh berat badannya berada di space Mr P maka itu juga bisa menjadi penyebabnya,” jelas Dr Pradhan.

Adapun tanda-tanda terjadinya fraktur penis, termasuk:

  • Terdengar suara retakan secara tiba-tiba saat berhubungan seks
  • Mr P menjadi lembek dan terasa sangat menyakitkan
  • Mr P mungkin terasa tegang dan bengkak
  • Terasa sakit saat buang air kecil dan mungkin terdapat darah pada air seninya

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mr P Patah

Segera kunjungi dokter jika kondisi tersebut terjadi. Pasalnya, satu-satunya cara untuk mengobati kondisi ini adalah melalui tindakan operasi.

Semakin cepat kondisi ini ditangani, semakin cepat pemulihan Mr P, serta semakin kecil pula kemungkinan terjadinya kerusakan permanen dan kemandulan.

Simak Video “Klinik Pengobatan Mak Erot Juga Bisa Tangani Keluhan Mr P Patah
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)