Jakarta

Tak heran penyakit hipertensi atau darah tinggi ditakuti banyak orang. Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi biang kerok dari beragam penyakit serius, termasuk risiko serangan stroke. Lantas, sebenarnya apa saja sih kebiasaan yang bisa memicu hipertensi? Benarkah sering marah-marah termasuk?

Dokter spesialis saraf sekaligus anggota Dewan Pembina Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSh) Prof Dr dr Yuda Turana, SpS, menjelaskan, salah satu faktor risiko hipertensi adalah terlalu banyak asupan garam. Makanan seperti mi instan misalnya, kandungan garam dalam satu porsinya saja sudah melebihi batas maksimal asupan garam seseorang dalam satu hari.

Selain itu, ada kebiasaan-kebiasaan lain yang bisa memicu risiko hipertensi pada seseorang. Salah satunya, tak lain kondisi sering stres misalnya akibat beban kerja yang besar.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Alkohol, merokok, lalu orang Asia cenderung ada ‘morning hypertension’. Hati-hati pagi-pagi sudah mau kerja, jangan sampai stres di tempat kerja. Kemudian orang kurang train (aktivitas fisik), merokok, itu (faktor risiko hipertensi),” jelas dr Yuda saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2023).

Sakit Kepala Bukan Gejala Hipertensi!

Banyak orang mengira, salah satu gejala hipertensi adalah sakit kepala. Padahal sebenarnya, bukan hipertensi yang menyebabkan sakit kepala. Justru sebaliknya, sakit kepala yang menyebabkan tekanan darah naik.

Dalam kesempatan terpisah, dokter spesialis neurologi dr Sigit Dewanto H, SpN, FINS, FINA menegaskan, jika muncul keluhan sakit kepala dan ketika melakukan pengukuran tensi ketahuan bahwa tekanan darah meningkat, hal yang perlu dilakukan pertama adalah pengobatan terhadap sakit kepalanya lebih dulu.

“Yang harus saya garis bawahi, Anda merasa nggak nyaman misalnya sakit kepala. Itu menahan nyeri, tensi menjadi naik. Itu mekanisme badan. Bukan dibalik,” tutur dr Sigit.

“Yang orang tahu kan tensi naik menjadi sakit kepala. Padahal kebalik. Karena dia menahan nyeri, tensi menjadi naik. Makanya kalau yang perempuan, paling sering lagi lahiran tensinya naik. Nyeri banget soalnya,” pungkasnya.

Simak Video “Indra Bekti Punya Riwayat Hipertensi Setahun Terakhir
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)