Jakarta –
Wakil Menteri Kesehatan Ri dr Dante Harbuwono mengatakan kasus obesitas di Indonesia mengalami peningkatan. dr Dante mengatakan ada peningkatan kasus obesitas di Indonesia dapat dilihat dari knowledge Riskesdas 2013 dan 2018.
“Riskesdas 2013 itu angka obesitas di Indonesia sekitar 15,3 persen. Begitu dipotret lagi tahun 2018, obesitasnya menjadi 21,8 persen. Jadi ada peningkatan yang begitu drastis di masyarakat tentang obesitas,” katanya dalam konferensi pers, Senin (24/7/2023).
Diperlukan keterlibatan semua pihak untuk bisa menekan angka obesitas yang terus meningkat di Indonesia. Ia mengimbau masyarakat untuk bisa menjadi ‘konsumen cerdas’ ketika membeli berbagai produk makanan atau minuman kemasan.
“Yang perlu dilakukan adalah bagaimana mendidik masyarakat menjadi ‘sensible eater’ atau cerdas untuk makan,” ucap Wamenkes.
“Jadi sebelum membeli makan, dia harus baca dulu itu kalorinya berapa, sehingga nanti dia bisa memperhitungkan kalau dia makan makanan tersebut atau untuk anaknya bisa dilihat,” tambahnya.
Selain memperhatikan informasi nilai gizi makanan, Wamenkes juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan ukuran lingkar perut. Hal ini kerap diabaikan padahal bisa menjadi potensi berbagai penyakit berkaitan dengan obesitas.
“Obesitas itu berkaitan dengan berat badan dan tinggi badan. Untuk dewasa yang penting juga adalah lingkar perut. Walau tinggi dan berat badan seimbang, jangan sampai lingkar perutnya buncit seperti bapak-bapak,” katanya.
Wamenkes mengatakan ukuran lingkar perut maksimal untuk laki-laki adalah 90 cm, sedangkan untuk perempuan 80 cm.
“Kalau lebih dari itu, maka akan ada banyak sekali lemak visceral atau lemak yang terkandung di dalam lapisan jaringan usus yang akan berpotensi memberikan kontribusi pada penyakit-penyakit yang berkaitan dengan obesitas. Misalnya seperti jantung diabetes, hipertensi, dan sebagainya,” pungkasnya.
Simak Video “Kemenkes Ungkap Pemicu Obesitas pada Anak“
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)
Leave a Reply